Reposisi Gerakan Pemuda dan Mahasiswa Menuju Pilkada di Sulawesi Selatan 2015



PemudaLiraSulsel.com - Menjelang pelaksanaan pilkada serentak di Sulawesi Selatan, Gembok Demokrasi Institute Makassar mengelar dialog Pemuda di Bypass Cafe Makassar, Senin pagi (31/08/2015).

Dialog tersebut dihadiri pemuda dan mahasiswa/si dari berbagai perguruan tinggi dan OKP di Makassar, dialog yang dilaksanakan oleh Gembok Demokrasi Institute Makassar mengangkat tema "Reposisi peran pemuda mahasiswa dalam Pilkada di sulawesi selatan" sebagai pembicaraya itu Sofyan Syamsuniar selaku ketua umum DPW Pemuda Lira Sulsel Pembicara lainnya, yaitu drg. Andi Rahmatika Dewi selaku Wakil ketua DPRD SULSEL, juga turut hadir Bapak Muhammad Ramli selaku Akademisi.

Acara ini di gelar bersempena akan dilaksanakannya pilkada serentak di 11 kabupaten di Sulawesi Selatan (09/12/2015), "Dialog ini upaya untuk memberikan pendidikan politik terkusus buat, kaum muda dan mahasiswa untuk berperan aktif dalam menyonsong pilkada di Sulawesi Selatan, khususnya mengenai posisi dan peran pemuda dan mahasiswa," ujar Andi Ahmad Mulia selaku direktur Gembok Demokrasi Institute Makassar.

Pembicara pertama mengakatan pilkada adalah bagian dari pesta demokrasi, saat ini adanya beberapa revisi terhadap beberapa poin dalam undang undang pilkada terbaru, yaitu sarat pendidikan, beliau juga mengatakan Secara undang undang kepemudaan, pemuda itu berkisar dari usia 18 tahun sampai usia 40 tahun. Gerakan pemuda adalah bagian dari sebuah perjuangan tampa pamrih, militansi serta gerakan yang tersistematis yang memiliki watak visioner bukan "pitioner, serta ruang peran pemuda harus termaksimalkan dalam setiap pilkada dan peran peran tersebut tentunya harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab serta menyajikan nilai positif bagi masyarakat, ujar Sofyan Syamsuniar.

Rahmatika Dewi yang sering disapa Cicu mengatakan bahwa tidak ada lagi wilayah politik hari ini tanpa peran pemuda, bahkan beliau mengatakan dirinya adalah bahagian dari pemuda yang mengambil peran politik sebagai peserta pesta demokrasi legislatif sebagai wakil rakyat ini menunjukkkan bahwa pemuda tadak bisa lagi menghindar dengan kondisi ini, peran pemuda dalam politik sangat besar dari masa kemasa sejak di cetusnya gerakan budi utomo 1908 sampai gerakan reformasi 1998 Pemuda dan mahasiswa menjadi peran utama.

Namun tidak halnya dengan pandangan pembicara Muhammad Ramli yang mengatakan bahwa tidak ada peran mahasiswa dalam pilkada yang bersifat prakmatis, lebih lanjut beliau menegaskan mahasiswa harus menegaskan posisi sebagai social of control dalam setiap perubahan dibangsa, dia menekankan arti pentingnya pemuda dan mahasiswa dalam upaya memberi pendidikan politik yang cerdas bagi masyarakat sebab masarakat yang visioner akan melahirkan pemimpin yang visioner  penegasan ini disambut tepuk tangan peserta dialog.

Dengan adanya dialog ini akan semakin mempererat hubungan solidaritas baik sesama mahasiswa dan pemuda serta menambah nilai pemahaman akan peran mahasiswa dan pemuda di sulawesi selatan  ujar Arifiandi Putra sekretaris Gembok Demokrasi Institute Makassar.

Tidak ada komentar:
Write komentar

Games